Kepergian Tama, sang kucing calico yang menjadi kepala stasiun kereta api sejak 2007, menjadi topik berita di berbagai media dunia.
Acara pemakaman dan penghormatan pada Tama diselenggarakan pada hari minggu tanggal 28 Juni 2015. Sekitar 3000 orang hadir dalam ceremonial mewah dan sakral tersebut. Mereka yang hadir adalah para pekerja dan pejabat dari perusahaan kereta api, serta ribuan fans Tama.
Acara digelar di stasiun tempat Tama selama ini tinggal sesuai dengan ritual Shinto. Dalam acara tersebut Tama diangkat menjadi Dewi. Para penganut Shinto mempercayai adanya para dewa dan dewi, termasuk dalam wujud hewan. Tama dianggap berjasa dan telah memberikan kontribusi yang besar pada manusia, terutama perusahaan tempat Tama selama ini ‘bertugas’.
Presiden Wakayama Electric Railway, Mitsunobu Kojima mengucapkan terima kasih untuk semua pencapaian Tama dan mengatakan akan mengabadikan Tama di dekat kuil Kucing bulan depan.
“Tapi dia benar-benar melakukan pekerjaannya. Sisanya adalah keajaiban, dan kisah sukses perusahaannya juga memberikan harapan bagi puluhan jalur kereta lokal kecil lainnya yang sedang berjuang.”
“Tama-chan benar-benar muncul seperti penyelamat, dewi. Benar-benar kehormatan bagi saya telah bekerja dengan dia. ”
“Selama masa jabatannya, Tama telah memberikan kontribusi sekitar 1,1 milyar yen (117 milyar rupiar) untuk perekonomian lokal.” kata Kojima dalam sambutannya. Demikian berita dilansir dari japantoday.com.
Tama memang legenda, sekaligus Dewi Kucing. Meow!
Ada 0 komentar
Tinggalkan komentar
Bagaimana menurut kamu?
Tinggalkan balasan ya, furriends ;)