Kucing sangat rentan terhadap cacingan, baik kucing rumahan maupun kucing liar. Anak kucing biasanya cacingan karena tertular oleh induknya lewat air susu induk. Sedangkan pada kucing yang sudah dewasa cacingan berasal dari makanan yang mengandung telur cacing.
Bagaimana cara mengetahui kucing cacingan atau tidak? Berikut gejalanya supaya cepat ditangani dan cacingan dapat segera diobati.
Saat sehat bulu kucing terasa halus dan bersinar, namun saat cacingan akan tampak kusam dan mengumpul. Hal ini terjadi akibat dehidrasi atau penyerapan nutrisi yang buruk karena infeksi parasit.
Gusi kucing yang sehat berwarna merah muda, saat sakit dia akan berwarna pucat atau putih.
Cacingan dapat menyebabkan muntah, sebabnya adalah terhalangnya aliran makanan ke perut atau karena lapisan lambung yang mengalami iritasi.
Saat kucing cacingan kotoran bisa berbentuk diare, karena cacing berada di dalam usus dan mengganggu system pencernaan. Terkadang cacing juga ikut keluar bersama kotoran.
Kucing yang menderita cacingan akan malas makan, namun perutnya buncit. Banyaknya cacing yang berada di dalam usus bisa menyebabkan kucing kehilangan selera makan. Hal ini karena perut terasa sakit, terutama jika terjadi radang selaput usus..
Kucing yang sehat matanya bersih dan kornea membulat sempurna. Ketika tiba-tiba mata menjadi sipit berselaput, hal itu bisa menjadi indikasi kucing mengalami cacingan.
Cacingan menyebabkan kucing kehilangan nutrisi, akibatnya kucing kekurangan energy dan malas bermain dan beraktivitas seperti biasanya.
Cacingan dapat dicegah dengan menempatkan kucing pada tepat yang bersih, pel lantai ruangan dengan desinfektan yang dapat membasmi telur cacing serta berikan obat cacing secara berkala (bisa 2 – 3 kali dalam setahun).
Ada 0 komentar
Tinggalkan komentar
Bagaimana menurut kamu?
Tinggalkan balasan ya, furriends ;)